Senin, 31 Januari 2011

KASIH YESUS UNTUK SETIAP ORANG YANG PERCAYA KEPADANYA

KASIH KRISTUS UNTUK SEMUA ORANG YANG PERCAYA KEPADANYA!
(matius 8:5-13)
I.              Pendahuluan.
Dalam perikope ini, diberitakan tentang mujizat yang diperbuat Yesus kepada hamba seorang perwira Romawi. Peristiwa itu terjadi di Kapernaun yang percaya kepadaNya dan datang memohon. Iman perwira Romawi itu melampaui iman yang dilihat Yesus di kalangan orang Yahudi karena memadukan keprihatinan penuh kasih sayang terhadap orang lain dengan kepercayaan yang besar pada Kristus. Tidak ada sebelumnya hubungan Yesus dengan hamba dan perwira tersebut, tetapi Dia memberikan permintaan perwira tersebut karena dia datang, memohon dalam iman yang luar biasa.
II.           Keterangan Nats.
Ada dua hal yang dapat kita gumuli dalam perikope ini :
1.        Sudah menjadi realitas dalam Kerajaan Romawi; bahwa setiap tuan berkuasa penuh akan budaknya (hamba). Lebih ironis lagi para penduduk disetarakan dengan hewan atau benda mati. Tidak ada yang peduli dengan apa yang terjadi dengan kehidupan mereka. Budak adalah sosok manusia yang sangat lemah, tidak berdaya, hina tidak memiliki status dalam kehidupan di masyarakat. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk memilih dan bercita-cita supaya hidup lebih baik. Hak kemanusiaannya hilang begitu saja dihadapan para tuan dan penguasa, hampir boleh dikatakan bahwa mereka tidak berarti.
2.        Siapakah Perwira Romawi tersebut? Perwira-perwira (Centurions) adalah tulang punggung yang paling penting dalam ketentraan Romawi. Pasukan Legiun elit Romawi pada masa itu adalah 6000 orang, kemudian dibagi menjadi 60 bagian; masing-masing 100 prajurit. Tiap bagian inilah yang dipimpin seorang perwira. Moral seluruh tentara Romawi banyak terletak pada seluruh pasukan elit ini, terlebih pada perwira-perwira mereka. Dapat disimpulkan bahwa setiap perwira adalah tentunya orang yang cerdas, tangguh, penuh perhitungan serta mahir akan berbagai strategi perang, orang yang seperti inilah yang datang memohon kepada Yesus.
Kedua kenyataan di atas mewakili realitas social bermasyarakat Romawi bahkan juga pada kehidupan kita masa kini. Secara luar biasa kita lihat disini bahwa orang cerdas, pintar, berpengaruh serta disegani memiliki iman yang juga tangguh. Hal itu terlihat bagaimana perwira itu dengan “penuh kasih” memiliki perhatian terhadap semua orang yang disekelilingnya, bahkan kepada orang di masyarakat dipandang  tidak berarti seperti hambanya. Kasih yang dimiliki perwira ini telah menebus tembok pemisah yang telah terbangun dalam kehidupan social bermasyarakat di kehidupan Romawi. Dia adalah sosok pemimpin tidak saja hanya tangguh memimpin anggotanya tetapi memiliki kasih dan iman yang tangguh juga. Perwira ini menjungkirbalikkan kenyataan hidup yang pada sat itu; jika kehidupan sehari-hari para majikan atau tuan-tuan tidak peduli dengan budaknya, dalam teks ini kita bertemu dengan seorang terhormat yang mau menghormati, menghargai sekaligus mengasihi harkat dan martabat hambanya. Dia benar-benar manaruh empaty kepadanya hambanya. Ada dorongan yang kuat dalam dirinya untuk berbuat yang baik bagi hambanya itulah yang disebut kasih sayang.
Kasih sayang terhadap sesamanya itulah yang menghantarnya bisa datang, bertemu berbicara dan memohon kepada Yesus. Tidak ada informasi yang jelas bagaimana dia mengenal dan
punya rencana menemui Yesus. Akan tetapi boleh disimpulkan cinta kasih yang ada dalam dirinyalah yang mendorong dan mempertemukannya dengan Yesus.
Dengan Kasih sayang yang ada dalam dirinya ketika bertemu dengan Yesus sang perwira ini juga menunjukkan kerendahan diri. Dia tahu dirinya orang yang penuh dosa sedang berhadapan dengan sang penebus dosa yang penuh Kemuliaan, ditambah lagi bahwa tradisi pada ketika itu seorang Jahudi haram hukumnya kalau masuk ke rumah seorang kafir. Ini luar biasa; Dengan pengenalan dirinya membuahkan suatu pengakuan bahwa rumahnya tidak layak sebagai tempat persinggahan Yesus karena dia adalah seorang perwira serta kafir yang banyak berbuat dosa. Kesadaran akan kelemahan dan kekurangannya membuahkan pengakuan secara tulus, terbuka dan luar biasa ditampilkan sang perwira ini. Disini jelas terlihat bahwa Yesus terbuka bagi semua orang yang datang  dengan kerendahan, pengakuan dosa serta minta tolong.
Atas kerendahan, pengakuan dan kasih sayang yang dimiliki perwira ini Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikutinya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel”. Artinya, bahwa iman orang kafir bisa saja lebih kuat dan besar dibandingkan orang Israel. Pernyataan ini disambung dengan mengatakan : Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Ini adalah hardikan sekaligus gugatan kepada orang Yahudi sebagai bangsa pilihan Tuhan, yang juga menyentuh kita orang Kristen Dewasa ini.
Kasih sayang dan ketulusan hati perwira telah mebawa berkat kesembuhan bahkan kehidupan kepada hambanya.
III.         Penutup.
1.      Jikalau orang memiliki kasih sayang, hal ini akan bisa menembus segala tembok-tembok yang membentengi hubungan baik persaudaraan sesama kita.
2.      Kasih sayang terhadap sesama akan membuahkan rasa simpati bahkan empaty terhadap orang lain serta mendorong manusia untuk bertemu dengan Tuhan Yesus datang dengan hati yang tulus, kerendahan dengan iman yang teguh. Kemudian akan bertemu denganNya dan menerima hasil dari permohonan kita.

Sabtu, 22 Januari 2011

pesta jubileum 50 tahun hki sigumpar

PESTA  JUBILEUM 50 TAHUN HKI SIGUMPAR
SEBAB BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL (Lukas 1:37)
I.          Habis Gelap, Terang pasti datang
Dengan kemurahan Tuhan Yesus Kristus, Gereja HKI Sigumpar telah berumur 50 tahun.  Lima puluh tahun yang lalu tepatnya tanggal 05-01-1961, gereja ini memulai langkah pelayanannya di daerah Humbang secara khusus di desa Sigumpar- Lintongnihuta. Perjalanan Gereja yang boleh dikatakan sudah cukup tua ini tentunya mengalami berbagai kisah suka dan duka.
Diawali dengan kisah yang  memprihatinkan yaitu dari kesulitan mendirikan gereja  karena himpitan ekonomi dan SDM yang sangat minim, kemudian di perparah lagi dengan ketidak inginan warga sekitar  adanya gereja HKI berdri. Ditambah lagi para pendiri  juga dinilai sebagai orang-orang yang tidak mengerti  apa dan bagaimana itu gereja ; karena sebelumnya para ‘pejuang pendiri HKI ‘ itu sebahagian besar adalah orang yang malas ke gereja bahkan para pemain judi. Namun dibalik semua itu banyak pula sukacita yang dirasakan   jemaat yang diyakini sebagai anugerah dan penyertaan Tuhan. Misalnya dengan semakin majunya perekonomian jemaat secara umum; bahkan dari antara jemaat  telah banyak yang berhasil dengan perkerjaan nya. Dari gereja yang kecil ini, yang tadinya kurang diperhitungkan dilingkungannya bahkan pernah dikucilkan dari serikat karena dianggap sebagai persekutuan orang-orang penjudi. Hiduplah iman percaya pada Tuhan Allah dan keyakinan bahwa mereka akan tetap dalam perlindungan dan pertolongan Tuhan. Jemaat tidaklah diam begitu saja dengan hinaan dan cercaan, akan tetapi malah bangun dan berdiri teguh bahkan semakin termotivasi untuk menunjukkan jati dirinya sebagai gereja Tuhan yang nyata dalam HKI. Dari gereja yang dahulunya hanya beranggotakan  9 (Sembilan) kepala keluarga ini telah diberkati bayak hal: Telah ada dua orang yang telah pernah duduk sebagai DPRD, , ada beberapa PNS, pengusaha kopi, pemborong, dan banyak keberhasilan yang membanggakan HKI.
Berkat-berkat inilah yang dibanggakan dan disyukuri semua jemaat, sehingga merasa  harus menunjukkan rasa syukurnya pada Tuhan dan kepada khalayak ramai atas kebesaran dan rahmat Tuhan yang diterimanya. Lewat musyawarah disepakatilah untuk membuat Jubileum 50 tahun HKI Sigumpar pada tanggal 09 Januari 2011.
II.             Jalannya Pesta Jubileum.
2.1.Jalannya  Prosesi.
Memang Tuhan begitu jelas menunjukkan kasihNya kepada gereja HKi Sigumpar. Pelaksanaan Pesta berjalan dengan baik.
1.      Lima puluh tahun yang lalu Gereja ini mengadakan  kebaktian perdana  diawali di desa Pea-Hotang; yang pada saat itu desa ini didiami orang-orang yang malas ke Gereja. Langkah Jubileum tanggal 09 Januari 2011 pun dimulai dari Rumah Almarhum St Mangantar Lumbantoruan; seorang pendiri yang juga sebagai Guru Jemaat pertama HKi Sigumpar tersebut.  Dipimpin Langsung oleh Pucuk Pimpinan HKI Dr Langsung Sitorus, dilaksanakanlah Ramah Tamah kepada pomparan (keturunan) Almarhum yang memang sengaja datang dari perantauan untuk menghadiri Jubileum HKi Sigumpar ini. Acara diakhiri dengan bernyanyi dari BE 119 ( lagu bersejarah ) dan berdoa bersama.  Nyanyian tersebut sangat berkesan bagi jemaat Sigumpar, sebab pujian tersebutlah yang  mereka nyanyikan ketika memulai Ibadah 50 tahun yang lalu.
2.      Kemudian Kegiatan dilanjutkan dengan Prosesi dari Rumah St bangun Hutasoit (Anggota Majelis Pusat periode 2010-2014). Prosesi ini diikuti Pimpinan Pusat (Eporus dan Sekjen), Majelis Pusat, Praeses dan beberapa pendeta,  Pimpinan Daerah Kabupaten Humbahas  yang dihadiri  Bpk Wakil Bupati Marganti Simanullang dan beberapa Kepala Dinas serta KaBag Umum Drs Lamhot Hutasoit.
3.      Menambah sukacita saat itu hadir DPRD Humbahas  yakni St Henri Sihombing, yang juga merupakan parhalado HKI Pargaulan-Resort Lintongnihuta.
2.2 . Kebaktian.
Kebaktian Syukuran 50 tahun HKI sigumpar dimulai jam 10.00 WIB, berlangsung dengan hikmat,  dan dihadiri sekitar  600 orang .Parhalado yang melayani saat itu :
·         Agenda dibawakan oleh  Sekjen Pdt Manjalo Pahala Hutabarat S.Th
·         Doa Syafaat oleh Praeses Pdt.Lamsihar Oberlin Siregar
·         Khotbah oleh Ephorus Pdt Dr Langsung Sitorus.
2.3  Acara Pesta Jubileum.
Setelah selesai Kebaktian, acara dilanjutkan, dengan  Laporan panitia yang menyampaikan bahwa Jubileum ini dilakukan hanya mengandalkan kuasa Tuhan,  dana aawalnya adalah dari gugu toktok ripe jemaat, kas jemaaat PPG serta donateur karena dalam perayaannnya pun dilaksanakan tanpa ada acara lelang. Sehingga  Kemudian  Pembacaan Sejarah Singkat HKI Sigumpar (terlampir).
Dalam kata-kata sambutan terjadilah Seperti kata pepatah : Pucuk dicinta ulam pun tiba,  ketika sambutan dari tamu yang diwakili pomparan St mangantar Sihombing (Alm.) memberikan sambutannya, mereka kelihatan begitu senang dengan adanya jubileum HKi Sigumpar. Yang mana orang tua mereka begitu berperan dalam pendiriannya, keluargga ini memberikan sumbangan dalam bentuk uang Rn 2 juta ke panitia. Demikian juga dengan sambutan dari Pemerintah humbang Hasundutan yang disampaikan Bpk Wakil Bupati Marganti Simanullang dengan kelugasannya membuat suasana semakin sukacita  dan di ahir sambutannya memberikan sumbangan Rp 10 juta untuk panitia. Tak kalah menariknya Pimpinan Pusat dalam sambutannya mengingatkan bahwa tahun 2011 sebagai tahun pengembangan, mengingatkan supaya semua jemaat berperan serta mendukung program tersebut. Kemudian di ahir sambutannya bpk Ephorus juga lewat Kantor pusat memberikan sumbangan Rp 5 juta untuk Panitia.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Makan beersama. Ketika makan bersama parjambaran pun dibagikan : Ulu ke Pimpinan Pusat,  Ronsangan ke Wakil Bupati Humbahsan dan rombongannya, Bonian Tondi ke DPRD dan hasahatan kepada setiap undangan yang hadir pada saat itu. Sebagaimana program 100 yang sering dikumandangkan bpk Eporus Pdt Dr Langsung, maka sehubungan dengan itu Jambar Ulu itu dibagi menjadi 100 bahagian dan dibagikan kepada pimpinan-pimnan jemaat dan jemaat  pada saat itu.
Selesai makan siang diadakan tortor hasuhuton dan dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun kemudian dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dan plakat kepada PP-HKI, Pimpinan Daerah Pemkab Humbahas dan Rombiongannya, DPRD, selanjutnya kepada pendeta yang pernah melayani di jemaat Sigumpar, tamu dan anak rantau.  Setelah menerima Cindera mata tujuh orang  kepala Dinas dan satu orang DPRD juga menyumbang kep panitia Rp 4 juta diikuti juga dari anak perantau kel St Pakpahan/Pdt N Hutasoit Rp 1 juta.
Acara diselangselingi panortoron dan pemberian cindera mata,  berlangsung dengan diselangselingi pencabutan nomor undian berhadiah (Lukcydrow) yang dipersiapkan panitia juga menambah sukacita hadirin saat itu.
Demikianlah acara Pesta Jubileum HKi Sigumpar Resort Lintongnihuta Daerah IX Humbang, yang berlangsung dengan sukacita. Amin.
freslysimamora@yahoo.co.id

Rabu, 19 Januari 2011

JANGKON MA BARITA NAULI I,

JAMITA MARKUS 1:9-15
HAPORSEAI JALA JANGKON MA BARITA NAULI I, ASA DIHO HANGOLUAN  NAMANONTONG I!
I.Patujolo.
            Jamita on mencakup piga-piga judul alai dohot caritana pa-asing-asing, Alai nang pe songoni na saling berkaitan luhutna.
Dipandidion ni Jesus i sandiri ima na pabotohon sada tanda/makna sian pengesahan paboa Jesus ima Debata na Badia.
Jala marhite pandidion i, mijur ma Tondi Parbadia tu Ibana songon sada darapati. Dungi tarbegema sada sora sian langit na mandok “Ho do Anak haholongan ni rohangku; lomo do rohangku di Ho!”.
Boasa dohot Jesus di Unjuni sibolis? Songon dia do ujung ni unjun-unjun i ?
Jesus manaluhon huaso hagolapan na sian Sibolis, nang pe dung 40 ari Ibana puasa, ndada mangan, minum dohot ndang modom secara lahiriah / pardagingon, tapi monang do Ibana manaluhon huaso ni hagolapan na sian Sibolis i.
Di namangadopi pangunjunan i, sikap ni Jesus godangan do pasif,  mangkohom molo di bandingkon hatiha dung di didihon Ibana, Jesus lebih aktif alai tetap do Ibana dipimpin di togu-togu Tondi Parbadia.
Painte so patupahon panghobasion/pelayanan Jesus di Galilea, disangkap rohaNa do naing mangalo nang pe mangalo nasa huaso ni sibolis i, musu ingkon di taluhon jala ingkon monang do hatiuron i, asa sude jolma na porsea tu Ibana olo mangihutkon dohot mangoloi Ibana, jala dapotan hangoluan namanontong.

II. Tafsiran
Ayat 9 – 11 di Didi si Johannes ma Jesus.
Jadi ro ma hatiha i Jesus sian Nazareth na di luat Galilea, dung i di Didi si Johannes ma Ibana di Batang Aek Jordan, ima na mangoloi hagiot /parenta ni Debata. Dung di Pandidihon Jesus, haruar ma Ibana sian Batang Aek i, di ida Ibana ma mungkap langit. Sada peristiwa na bolon tarjadi hatiha i, dung i tuat ma Tondi Parbadia tu nasida songon sada darapati. Dung i tarbege ma sora sian langit mandok “Ho do Anak haholongan ni rohangku; lomo do rohangku di Ho”.
Sian on boi idaonta, Huaso ni  Debata lam patar tutu, dung dijalo pandidion nisi Johannes. Hehe Ibana sian aek i namarlapatan i na pabotohon namarsing do Ibana dohot angka natorop i jala pabotohon nasinuru ni Debata do Jesus. Di pandidion i masa do tanda halongangan:, mungkap langit; on sada tanda na ‘pangungkapon taringot tu surgo’ (Joh 3:12-13). Dungkon ni ‘Songgop Tondi ni Debata songon darapati’. Darapati ima wujud nyata sekaligus kiasan puitis naboi manggobarhon halambohon. Soara namandok: “Ho do Anak haholongan ni rohangku; lomo do rohangku di Ho” namarlapatan mai pernyataan namansai hot taringot tu hasitolusadaon na digoari Trinitatis/Tritunggal (Debata sitolu Sada). Debata na ro tu portibion dalam penyataan anak. Relasi ni Debata na dibagasan hajolmaon dibagasan Kristus Jesus dipapatar. Saluhutna ondeng manggobarhon peranan ni Debata di pandidion ni Jesus. Marhite padnidion ni Jesus tangkasi idaon haunduhonna tu Debata, sian I lam patarma tutu misteri pribadi ni Kristus manang jabatanna songon hatoban, Mesias ihut anak ni Debata.

Ayat 12-13  Di Uji Sibolis Jesus
Dung i torus ma diboan Tondi i Jesus hehe tu halongonan, Opat pulu ari di nadihalongonan tarsongon pelayanan, godangan mangkohom do Jesus. Songoni ma ndang mangan, ndang minum, ndang modom (pasif) sajo. Hal na songoni pe ndada adong sahalak jolma pe na boi patupahon i. Molo tapihut-ihut turpuhon, pangunjunan mansai tangkas diadopan ni Jesus.
Ai rap do Ibana dohot angka binatang jala pajumpng dohot si bolis. Disusahahon si bolis ido naeng pabalihon Jesus sian Debata; menggser pangoloionna natu Debata naeng gabe tu si bolis. Tindakan ni si bolis dialo marhite ulaon ni surusuruan na manghobasi Ibana. Ligat do si bolis marnida jala mamangke kesempatan. Sada moment na denggan laho mangunjuni Tuhan Jesus, hatiha Jesus male, mauas, pamatang na gale alana muse ndang tarpoodom sampitpit pe. Berusaha do torus sibolis i asa monang laho mangunjuni Tuhan Jesus, pola tolu hali, alai monang do Jesus manaluhon sude pangunjunan ni sibolis i. Masa pe angka pangunjunan on hamulian ni Mesias I manang maradophon hagogoon ni portibi dohot hagiotna.

Ayat 14-15 marjamita Jesus di Galilea (Panghobasion)
Dung tarhurung si Johannes, hehe ma Jesus tu Galilea mardalan ma Jesus manopi-nopi tao Galilea di topi ni pantai/tao Kapernaum, Ima daerah Zebulon dohot Naftali (Jes 8 : 23). Taringot tu haroro ni Sipalua i dohot panghobasion Na di portibion naung adong hian do disusirangkon (dipabotohon) Panurirang Jesaya, paboa na sude bangso na adong di luat ni portibion na ingkon marnida si nondang ni Jesus Kristus i. Jala Jesus mamulai panghobasionNa di huta Galilea.Parbaritaon ni ni Jesus ima nionjar ni huaso manang pribadi na sandiri. Parbaritaonna dimulai sian harajaon ni Debata naung leleng dipaimaima. Parade diri dihasosonggop ni Harajaon ni  Debata, dituntut ma ingkon paubahon roha dohot porsea. Muba dohot porsea dituntut do sian jolma. Harajaon ni  Debata ima harajaon namenyentus sahat tu roha ni jolma. Jadi haroro ni Jesus tu portibion marpardomuan do tu harajaon ni Debata. Ibana do Debata, di tanganna do nang harajaon. Harorona sasintongna papatarhon naung songgop do harajaon ni Debata di portibion.
Dibagasan pandidion i patar do hasintongan ni huaso ni Jahowa, jala marhite pangunjunan monang ma huaso ni hasintongan ni Debata. Hamuliaon ni hasintongan ni Kristus i, on ma gabe modal dasar dihita laho marbarita nauli. Kristus ido sibaritahononton dohot hata naasing parbaritaon nauli marpusat tu Kristus do. Ngolu ni halak na porsea ima ngolu namardalan manuju harajaon ni Debata. Hinasintong ni Harajaon ni Debata nyata di ngolu ni Kristus Jesus. Jesus do Barita na Uli i. Barita Nauli i do namambahen angka na porsea mangolu dibagasan pangkirimon. Paubahon roha sian na so mian dibagasan Kristus gabe dibagasan Kristus on do ngolunta. Molo dung dibagasan Kristus hita ingkon do gabe pararatonta HataNa asa dohot angka naasing mian di bagasan Ibana ido parbaritaon nauli i.

III. Aplikasi (penutup)
Jesus manjalo pandidion i sian si Johannes Pandidi ndada ala na mardosa Ibana, Jesus memang ro (sorang) di portibion na gabe jolma alai Jesus ima Debata na Badia na so mardosa. Alana manang  isepe na dipandidihon di Aek Jordan i, ingkon jolo mangoku sude dosa-dosa na, asing do sian hajolmaon i,  Jesus ndada mangokuhon dosa, ala Jesus ndada pardosa, saotik pe ndang adong dosa di ulahon Tuhanta Jesus na badia i.

Hita jolma, ingkon rade do hita mangido hasesaan ni angka dosanta tu adopan ni Tuhanta , asa disesa sude dosanta jala unang be tadatdati mardosa. Tatinggalhon ma sude pangalaho na so di halomohon Debata, tongtong ma hita mangolu di bagasan Tuhan i jala Tuhan i mangolu di bagasan hita marhite parange, manang pambaenan, asa las roha ni Tuhanta i di hita.

Tuhan Jesus i sandiri anakni Debata diunjuni sibolis i do, lam ma hita jolma on. Jotjot do gale pamatangta, male, mauas....apalagi ma mura gale haposeaonta. Siala ni ima asa tongtong hita mangolu holan mangasahon Debata na mangolu i jala parholong roha i,asa unang  monang sibolis i alai ingkon talu do sibolis i na laho mangunjuni hita. Dilehon Tuhan ta do partahanan na gabe sinjata na ampuh di hita, ima Hatana na badia i

Ia dung tajalo haluaon dibagasan HataNa Badia, dohot naung manjalo ihut manjangkon hasintongan pinatupa ni Kristus Tuhan. Jala ia dung tarajumi pasu-pasuna na manontong mangaramoti jala parngoluonta. Naeng ma songon si paulus hita, ndada dipompomi, manang dihala-hala Barita nauli naung jinalona. Alai gabe songon utang doi diibana naingkon si gararonna marhite pararathon Hata ni Tuhan i.
Ingkon dungo jala manat do hita di rumang ni pardalanan ni ngolunta on, siala malo. jala militan do sibolis i laho mangagohon rohanta Tuhanta i. Nungnga ditaluhon Jesus  sibolis i, ndang adong tingki saotik pe di lehon Tuhanta Jesus tu sibolis i, Hita pe songon mampu do mangalo hagiot ni sibolis i asalma tongtonghita mangolu di bagasan Tuhanta i. Hamonangan ni Jesus ndang tarsirang sian haunduhonNa tu AmaNa I dohot marhite-hite panogu-nogu on ni Tondi Parbadia i. Jadi songon naung tinobusNa, jala dipamodang hita taingot ma ulaonta do papatarhon harajaon ni Debata sahat tu saluhut portibion.

Minggu, 16 Januari 2011

Pasahat ma Peleanmu tu Jahowa Debatam

Jamita : Mateus 2:1-12      
Pasahatma peleanmu tu Jahowa Debatam!

I.         PATUJOLO :
.
Baru dope tapestahon Natal dohot Taon Baru. Suasana las ni roha laho mamestahon Hasosorang ni Jesus, huhut napatolhas hita tu taon 2011 mambaen gok roha laho pasahatkon roha mauliate tu Debata. Suara ni suru-suruan na mandok :  "Hasangapan ma di Debata na di ginjang, dame ma di tano on di angka jolma halomoan i!" naing marsaringar dope sahat tu tingkion. Somba-somba ni parmahan tu Jesus na sorang di bara ni pinahan i, naing torang dope diparningotanta. Jala dung dilaon-laon ni ari, ro ma piga-piga halak angka parilmu bintang sian Habincaran laho manomba Jesus,  Marsipandohan ma nasida, "Di dia do Dakdanak na sorang i, i ma na gabe Raja ni halak Jahudi i? Na diida hami do bintangNa bincar di sabola Habincaran, jadi na nanaeng   marsomba tu Ibana do umbaen na ro hami."
Naing marsomba tu Jesus do haroro ni halak Habincaran on (Halak Majus-ahli filsafat, angka malim, ahli bintang, terpelajar malo taringot tu astromi, agama dohot meramu angka ubat, William Barclay mandok : “Para Majus adalah orang-orang yang mengetahui filsafat, ilmu kedokteran dan ilmu alam. Mereka juga mampu menafsirkan mimpi serta meramalkan hal-hal yang akan terjadi….orang Majus adalah orang yang baik dan suci, yang selalu berusaha mencari kebenaran”. Antong halak na terhormat/terpelajar, halak na mora, halak na malo jana angka anak ni raja do halahon).
Marhite i, pangalaho na mamboan tu hamonangan do na ni baen ni halak parhapistaran on, nang pe halak na mora, na sangap, na malo halahi, marsitutu do halahi ro sian Habincaran, huta na dao, pola ribuan kilometer, mar-ari-ari mardalan di parhorsihan, khusus laho manomba Jesus.
Marsomba na marlapatan do i : Mangundukkon pamatang, menghormat ja mameakhon pamatang tu lante. Boi do muse diartihon mangumma tangan, marsinggang huhut mangalehon pelean.
Alai molo nidok marsomba nada gabe padao jarak ni si panomba dohot na ni somba, sabalikna do, jonok manomba  Debata, jonok hita tu Debata. Songon pandohan ni nabisuk : ”Ia mardongan iba dohot halak na marroha, gabe marbisuk iba”..., jadi molo  mardongan, bergaul erat dohot Tuhan, tu ulina do parrohaonta jana lam dapotan pasu-pasu do hita. Sada Ama ni Gareja ima St. Gregorius Nazianze (wafat 389) menyampaikan khotbahnya, “Marilah kita tinggal dalam sembah sujud; dan kepada Dia, yang guna menyelamatkan kita, merendahkan Diri hingga ke tingkat kemiskinan yang begitu rupa dengan menerima tubuh kita, marilah kita mempersembahkan tidak hanya kemenyan, emas dan mur…, melainkan juga persembahan-persembahan rohani, yang lebih luhur daripada yang dapat dilihat dengan mata”.
Antong di Ephipahia 2 on, tolema marlas ni roha laho Manomba Jesus na gabe Raja dohot Sipalua ni hajolmaon.
Songon dia do hita manomba Jesus Tuhan i dibagasan lasni roha :
1. Ingkon adong do pengorbanan, rade mambayar Harga, 2. Ingkon adong do pangokuon huhut patutoru diri, 3. Ingkon rade do mangalehen na dumenggan.

II.                            II. HATORANGAN  NI TURPUK

  1. Ingkon adong do Pengorbanan, rade mambayar harga.
Di Mateus 2 : 1 .... Jadi ro ma di hatiha i piga-piga halak angka parilmu bintang sian Habincaran tu Jerusalem.
Dipatorang dison, naeng manomba Raja na baru sorang i, adong do pengorbanan na godang. Halak Parhapistaran i, ndada pengangguran, na so adong karejona. Nga di patorang nangkin, paboa halak na mora, na beteng do halahi, hape ingkon tinggalkonon ni halahi ma keluargana, dungi angka na tabo, na sonang dna, jana dalananna ma ribuan kilometer, tano parhorsihan na gok parmaraan, isarana panyamun, angka binatang, cuaca na mangilas nang na ngali dohot angka na asing. Di 5 Musa  8:15 didok : ” Ibana manogunogu ho di halongonan na bolon jala na jorbut, inganan ni ulok tulung api dohot naga dohot hala, tano hasang huhut na so marisi aek; Ibana tahe paruarhon di ho aek sian dolok batu na pir sahali”.
Somal do tahe dibaen angka Parhapistaran i songon i ? On ma na ni dok : “PENGORBANAN”, adong LUNGUN NI ROHA (kerinduan, rasa lapar), laho pasuo dohot Jesus, Raja, Sipalua ni hajolmaon jala Tuhan ni sude, gabe olo halahi mandalani na maol situtu. Diboto nasida do, on ma masana laho marnida Jesus, asa jumping jala sombaonna Ibana. Diboto nasida do adong do muse tingkina ndang boi muse jumping be Jesus di portibion/di Jerusalem/Betlehem. Di Amos 8:11-12 “Ida ma, ro do angka ari sogot, ninna Tuhan Jahowa, tongosonku ma haraparon tu tano on, ndada haraparon di sagusagu manang hauason di aek ingkon di angka hata ni Jahowa do, naeng begeonna nian. Jadi madoado ma nasida sian laut na sada tu laut nasada nari, jala sian utara tu habinsaran diliati nasida mangalului hata ni Jahowa nian, hape * laos so jumpang nasida do.
 Di Jesaya 55:6 didok : “Sai lulu i hamu ma Jahowa, binsan tarbahen dope jumpang ibana; jou hamu ma ibana, binsan jonok dope ibana”. Paingothon hita martingki do hita laho mangalului Tuhan, adong do hape hatihana, male, uasan jala loja hita mangalului hata ni Tuhan ndada dapot hita be. Tingkion do hape, tingki parasian ni Debata, asa tapabangkit roha na mauas, male dohot roha na burju mangalului hasintongan i, asa tasomba Yesus i.
Marhite halak Parhabincaran on, diajari do hita tutu, molo naeng tasomba Jesus i, ingkon adong do pengorbanan, angkon rade do hita mambayar harga. Ingkon adong do hauason ni tondi, hauason ni roha. Nga sadia godang, sadia bahat ta-pelehon-/hita korbankan laho manjalahi Jesus i??? Ia halak par Hapistaran i ditogu-togu bintang laho pajumpang dohot Jesus, tingkion pe ditogu-togu hataNa do hita asa pajumpang dohot Jesus Sipalua i.
Ia tapatudos tu halak parise, siboto surat, angka malim i do hita, nga tangkas taboto  ise Jesus, alai ndang ra hita mangalehon tingkinta, gogonta laho manomba Jesus Raja ni Punguan i. Tung unang  songon si Herodes do hita, dung taboto tangkas ise do Jesus i, gabe talului cara laho padaohon diri sian Ibana, bahkan mangalalui cara laho mangela-ela angka dongan asa unang  dohot pasuo dohot marsomba tu Jesus i.
            Adong adong do Pangakuon huhut patutoru diri.
Mateus 2 : 2 angka ninna ma: Didia do Raja na imbaru tubu i? Naung huida hami do bintangna di tano habinsaran; ala ni i ro do hami sumomba Ibana."
Nada dibaritahon bibelta bahaso tingki pajumpang halahi dohot raja Herodes, manigor marsomba halahi tu Raja i. Alai disi halahi pajumpang dohot Jesus didok ......marsomba ma halahi...bahasa Indonesia :.. ”lalu sujud menyembah Dia”.. (ayat 11). Raja, anak ni Raja, na mora, na sangap do halahi. Tapi disi pajumpang dohot Jesus (tingki i, dakdanak dope Jesus, nada marhamuliaon, ndada  namora, ndada sangap), alai  manigor marsomba unduk do nasida   diadopanNa. Marhite i adong pangakuon nasian toruk ni roha paboa, sumangap, unpistar jala lumobi sian halahi do Jesus i. Di Jesaya 9 : 6-7 didok : ” Bahen hagaganda ni harajaon dohot * hadameon na so marujung di * habangsa ni si Daud dohot di harajaonna i, pahothon dohot patoguhon marhitehite patik dohot hatigoran, olat nion ro di salelenglelengna. Hamuruhon ni Jahowa Zebaot patupahon songon i. Nunga ditongos Tuhan i sada hata tu si Jakkob, jala nunga songgop tu Israel. Mur tu godangna do kuasonia, jana tongtong dame harajaannia. Ia ma raja na songon panggonti ni si Daud, marojakan tu hatigoran dohot hasintongan do harajaannia sian mulai saonnari lalu tu salolotna. Angkon tulus sudena i baenon ni TUHAN Na Markuaso i.
Antong sian toruk ni roha ma hita mangoku paboa na tutu do Raja Jesus i, sumangangap, marhuaso, asa marunduk ni roha hita marsomba unduk di joloNa ganup ari.

  1. Burju mangalehen na dumenggan.
Di Mateus 2 : 11 : “Laos dibongoti ma bagas i, gabe diida ma Dakdanak i dohot si Maria, inana i. Dung i manungkap ma nasida marsomba tu Dakdanak i, dirungkari ma artanasida: Sere, haminjon dohot angka na angur, parsombanasida tu Ibana”
Manomba Tuhan, nada holan mangundukkon pamatang, mangalompit tangan dohot marsora na gogo : Haleluya…, tapi dohot do mangalehen na dumenggan sian ias dohot burju ni roha. Par-Habincaran, di na ro halahi manomba Jesus, manigor dibuat halahi do siluana i ma : sere, Haminjon dohot miak na angur. Wlliam Barclay dohot bahat penafsir mandok : Mas, tanda somba-somba tu sahalak Raja, Haminjon somba-somba tu sahalak Malim, janl Miak na angur somba-somba tu halak na mate (adong mandok tu Panurirang).
Alai na jelas, Par-Habincaran na pistar, na sangap jana halak na so halak Jahudi/Kristen dope tingki i nungnga pasahat peleanl, somba-somba tu Jesus dibagasan serep ni roha dohot sian naso tarpaksa. Nga diboto halahi aha na nidok ni Tuhan taringot tu pelean di II Kor. 9:7 ” Ganup ma nionjar ni rohana, unang ma sian muruk manang sian na so tarjua; ai dihaholongi Debata do na las roha mangalehon” Songon i di Poda 3:9-10 “Pasangap ma Jahowa marhite sian hamoraonmu dohot marhite sian patumonaan ni sandok pangomoanmu.Jadi marsipinjot ma angka sopom, jala sirnip tuak anggur angka pangilanganm. Dohot di Amsal  21:27 Hagigian hian do pelean ni halak parjahat, muba do sogirna molo marsangkap tu hajahaton umbahen dipelehon
Pasahat pelean sian serep ni roha, ndada ala ni balgana sasintongna, alai sian bulus ni roha – Hati yang tulus, laho manomba Jesus naung godang  mangalehen na denggan di hita. Halak na so mangangku naso burju Debata  di ngoluna, maol do laho mangalehen pelean, baliksa, halak na manghilala denggan basa, asi ni roha ni Debata na marbullak-bullak ganup ari, minggu, bulan, taon, pasti sian ias ni roha, ni onjar unduk dohot serep ni roha, bulus jala burju do mangalehon pelean na dumenggan tu Harajaan ni Debata.

III.                         III. PANIMPULI:
Di Minggu hapapatar ni huaso ni Debata tu hita jolma, naung mangaramoti hita ganup taon, tolhas tu taon 2011 on, taon asi ni roha naung 150 taon hape hakaristenon di luat Tapanuli, mangonjar hita do i laho marunduk ni roha laho mamuji Tuhan di namarminggu, martangiang, marsaor dohot Debata. Nang pe adong arga, pengorbanan ni tingki, arta, ngolunta, hobby dohot angka na asing, alai ia dungr tapajonokk diri, jala inkon ongkuonta do na Debata do mangalehen aha na porlu di hita. Jala ndada alang manang gait be hita mamboan pelean na dumenggan sian parbue ni angka ulaonta tu harajaan ni Debata.
Amen.